Pengertian, Fungsi, dan Prinsip Kerja Thermal Overload Relay

Pengertian, Fungsi, dan Prinsip Kerja Thermal Overload Relay

Patrickleung – Thermal overload relay (TOR) adalah salah satu komponen yang digunakan untuk membangun rangkaian panel motor listrik. Komponen ini memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu rangkaian listrik. Fungsinya adalah proteksi jika terjadi arus listrik berlebih (overcurrent) pada motor listrik dengan prinsip pengoperasian sistem termal.

Namun pernahkah Anda mendengar atau bahkan mengenal dan mempelajari komponen elektronika ini? Sepintas bentuknya hampir sama dengan MCB yang dipasang di meteran listrik rumah.

Pengertian Thermal Overload Relay

Relay thermal overload sendiri merupakan komponen pengaman pada kontaktor utama atau pelindung saat terjadi arus berlebih yang dapat merusak rangkaian motor listrik.

Jika arus yang bersirkulasi pada suatu panel listrik sangat penting, maka TOR ini akan memberikan sinyal berupa perubahan posisi kontak NC-NO yang kemudian akan dikirim ke rangkaian listrik untuk memutus arus pada bagian listrik.

Sistem operasi relai beban lebih adalah menggunakan strip bimetal, yang terbuat dari dua logam atau logam yang memiliki koefisien muai yang sangat berbeda dan cocok. Jika ada panas, logam akan bengkok. Dengan demikian, pemuaian logam dapat digunakan untuk memutus arus listrik yang mensuplai motor jika menjadi terlalu panas.

Relay thermal overload pertama-tama akan terhubung ke kontaktor pada kontak utama sebelum motor listrik (beban). Namun selain arus lebih, yang dapat membuat alat ini bekerja adalah:

– Adanya hubungan pendek atau arus listrik.
– Motor listrik tiba-tiba berhenti karena arus start terlalu bebas.
– Salah satu fasa motor listrik tiga fasa terbuka dengan sendirinya.
– Munculnya beban mekanis yang berlebihan, misalnya bantalan salah satu motor tersumbat atau bermasalah.

Fungsi Thermal Overload Relay

Fungsi thermal overload relay adalah salah satu proteksi pengaman pada rangkaian panel motor listrik terhadap arus berlebih. Utilitas ini sebenarnya hampir sama dengan fungsi sekring dan MCB pada instalasi listrik rumah.

Menggunakan prinsip kerja bimetal, thermal overload relay akan sangat berguna ketika listrik mengalami kenaikan arus beban secara tiba-tiba. Jika motor listrik memiliki 3 fase, setiap fase akan dilengkapi dengan strip bimetal.

Prinsip Kerja Thermal Overload Relay

Pada dasarnya prinsip kerja dari thermal overload relay itu sendiri adalah jika terjadi kenaikan arus listrik dalam satu fasa, elemen pemanas TOR akan memanaskan strip bimetal. Kemudian, ketika strip bimetal mengembang, pemutusan kontak akan secara otomatis mengubah kontak pada bantu.

Sedangkan alat bantu yang sebelumnya dihubungkan dengan rangkaian kontrol di panel listrik akan memberikan sinyal dan menyebabkan matinya motor listrik.

Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan gambar prinsip kerja thermal overload di bawah ini. Dimana kiri adalah saat motor listrik berjalan normal (TOR tidak aktif) dan kanan saat TOR dalam kondisi trip.

Kekurangan dari thermal overload relay sendiri adalah jika diletakkan pada posisi otomatis, jika logam bimetal masih memiliki suhu tinggi yang menyebabkan deformasi menjadi melengkung dan belum dingin. Tentu saja, motor listrik tidak dapat digunakan meskipun Anda menekan tombol reset atau mengaktifkannya.

Dalam hal ini, Anda harus menunggu strip bimetal menjadi dingin sebelum Anda dapat menggunakan motor untuk kembali bekerja. Namun, justru disinilah letak fungsi dari thermal overload relay, yaitu sebagai proteksi digital terhadap beban.

Referensi:

https://www.kelaselektronika.com/